Kamis, 02 Maret 2017

MELEPAS DENGAN IKHLAS

Betapa sulitnya melepas orang yang dicintai. Apalagi telah begitu lama melewati hari bersamanya. Tentu sangat berat. Bahkan ketika telah mengetahui bahwa cinta dalam pacaran itu adl dosa, rasanya berat utk memilih memutuskan si dia. Padahal ketika menikah belum bs ditunaikan, maka pilihan terbaik adl memutuskan ikatan haram tsb.

Berat melepaskan karna si dia telah diletakkan di tempat tertinggi, bahkan melebihi sang pencipta. Si dia  sudah menjadi segalanya, bahkan melebihi Allah yg menggenggam langit dan bumi.

Pernahkah kau mendengar kisah Cinta Salman Alfarisi. Dia mencintai wanita Madinah yang shalihah. Tetapi Salman bukan orang Madinah. Karenanya dia meminta ditemani sahabatnya yang asli dari madinah, Abu darda' namanya.

Mereka berdua pun datang ke rumah wanita itu untuk melamar. Singkat cerita, Abu Darda' menyampaikan maksudnya datang ke rumah si wanita utk melamarkan sahabatnya. Si Ayah wanita menyerahkan semuanya pada putri.

Jawaban yang diharapkan Salman tentu saja jawaban iya. Dan benar, wanita itu menjawab iya. Iya jika yang melamarnya adl Abu Darda', bukan Salman Alfarisi.  Abu darda' terkejut, Salman lebih terkekut lagi. Jika engkau jadi Salman tentu hatimu akan hancur sehancur2nya. Sahabat yg kau mintakan tolong menemanimu melamar, ternyata justru dia yg dipilih.

Tapi tidak dgn Salman. Dia bukan pemuda biasa. Salman sangat memahami takdir. Sebab Salman meletakkan wanita yang ingin dilamarnya itu bukan di tempat tertinggi. Yang tertinggi tetaplah Allah, Rasulullah, dan Islam. Salman justru bertakbir, dan bahkan memberikan cincin yang dibawanya utk melamar sbg mahar sahabatnya.

Maka lepaskanlah dia dgn ikhlas. Karena cinta sejati hanya untukNya, bukan utk dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar